Baturraden, pagi di akhir pekan yang malas
Hai #a dan #h? Berharap kabar baik menyelimuti kalian. Seperti halnya aku, baik-baik saja sembari menjajal brownies racikan ibu #a yang aku suka, tidak terlalu manis.
Selamat menempuh tahun yang baru, mudah-mudahan dalam membuka lembaran baru selalu dinaungi kelapangan. Baik dan buruk yang menimpa bisa kita nikmati.
Menyenangkan ketika menutup tahun kemarin, kita bertiga dapat bersua. Lebih tepatnya berempat, barengan suami #h. Bersama kita tamasya menikmati alam ditutup santap bakso dengan pemandangan yang aduhai. Paripurna!
Di lain hari, mencicip bebek rekomendasiku. Meski sempat salah informasi, harusya pesan bebek porsi setengah biar lebih nampol. Kala malam, memesan jahe susu dan susu murni panas. Tak cukup waktu lama, minuman lekas dingin namun suasana hangat tetap terjaga melalui obrolan yang asik.
Belakangan ini, gemerlap tahun baru seakan hal biasa. Melalui malam tahun baru layaknya malam biasa. Terlebih akhir tahun 2020 pandemi masih berkeliaran. Syukurlah di malam pergantian tahun, hujan deras mengguyur membuatku tidur gasik dan nyenyak.
Layaknya ritual tahunan, resolusi di awal tahun menjadi hal yang lumrah. Resolusi tahun baru seakan menjadi momentum, pengingat menjadi pribadi lebih oke. Meski terkadang lucu, resolusi tahun baru tak jauh berbeda seperti tahun-tahun belakangan. Misalnya mandi dua kali sehari yang jadi resolusi lima tahun silam masih menjadi resolusiku tahun ini.
Yah doakan aku bisa konsisten dalam resolusi tahun 2021. Konon dalam penelitian terungkap bahwa diperlukan waktu kurang lebih 30 hari untuk membuat kebiasaan baru.
Teruntuk #h selamat merampungkan perjuangan atas kado awal tahun yang kurang menggembirakan. Kepada #a, terima kasih sudah menjadi kawan nugas selama wfh. Berharap kepindahan kembali ke Bali serta segala urusan disana dimudahkan.
#a dan #h sukses menjadi tutor IELTS, oi ajarin aku Bahasa Inggris!